

Dari 5 kepala sekolah, ada 3 kepala sekolah mencapai skor kemampuan pada rentang 23 s/d 32 sebanyak 3 orang dan ada satu kepala sekolah mencapai skor 36 berada pada rentang 34 s/d 44 masuk kriteria baik. Siklus 2 berhasil meningkatkan kemampuan kepala sekolah melakukan supervisi kelas. Siklus 1 berhasil meningkatkan kemampuan kepala sekolah melakukan supervisi kelas, hanya satu kepala sekolah yaitu KS 4 telah memiliki kemampuan cukup dalam melakukan supervisi kelas dengan skor 28 berada pada rentang 23 s/d 32 33 dengan kriteria cukup. Setelah melalui supervisi klinis, kemampuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi kelas mengalami peningkatan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan pembinaan teknis, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut: pertama, Supervisi klinis dilaksanakan melalui dua siklus. Analisis deskriptif disajikan dalam bentuk tabel guna memudahkan memahami hasil penelitian yang disajikan. Data diperoleh melalui observasi langsung pada saat kepala sekolah melaksanakan supervisi kelas. Tindakan pada siklus 1 dan siklus 2 menggunakan tindakan berupa supervisi klinis. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencaaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kepengawasan, masuk kategori action research.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam melakukan supervisi kelas di gugus 5 Kecamatan Ngaglik melalui supervisi klinis.
